“Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu.
Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu.
Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu.
Teruslah bertahan, hingga kefuturan itu futur menyertaimu.
Teruslah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu."
(K.H. Rahmat Abdullah)
“Sekali lagi… Amanah terembankan pada pundak yang semakin
lelah. Bukan sebuah keluhan, ketidakterimaan.. keputusasaan! Terlebih surut ke
belakang. Ini adalah awal pembuktian.. Siapa diantara kita yang beriman. Wahai
diri sambutlah seruanNya… Orang-orang besar lahir karena beban perjuangan…
Bukan menghindar dari peperangan." (K.H. Rahmat Abdullah)
"Jadilah kalian orang-orang yang:
Paling kokoh sikapnya
Paling lapang dadanya
Paling dalam pemikirannya
Paling luas cara pandangnya
Paling rajin amal-amalnya
Paling solid penataan organisasinya
Paling banyak manfaatnya."
(Syaikhut Tarbiyah, K.H. Rahmat Abdullah)
“Merendahlah, engkaukan seperti bintang gemintang, berkilau
dipandang orang di atas riak air dan sang bintang nun jauh tinggi. Janganlah
seperti asap yang mengangkat diri tinggi di langit padahal dirinya rendah
hina." (K.H. Rahmat Abdullah)
"Lupakanlah kebaikan-kebaikan yang pernah kamu lakukan
kepada orang lain, tapi jangan sekali-kali kamu melupakan kebaikan-kebaikan
yang pernah orang lain lakukan terhadapmu. Lupakanlah keburukan-keburukan yang
pernah orang lain lakukan terhadapmu, tapi jangan sekali-kali kamu melupakan
keburukan-keburukan yang pernah kamu lakukan terhadap orang lain." (K.H.
Rahmat Abdullah)
"Dakwah adalah cinta. Dan cinta akan meminta semuanya
dari dirimu. Sampai pikiranmu. Sampai perhatianmu. Berjalan, duduk dan tidurmu.
Bahkan di tengah lelapmu, isi mimpimu pun tentang dakwah. Tentang umat yang kau
cintai. Lagi-lagi memang seperti itu dakwah. Menyedot saripati energimu. Sampai
tulangmu. Sampai daging terakhir yang menempel di tubuh rentamu. Tubuh yang
luluh lantak diseret-seret. Tubuh yang hancur lebur dipaksa berlari."
(K.H. Rahmat Abdullah)
"Dakwah bukannya
tidak melelahkan. Bukannya tidak membosankan. Bukannya tidak menyakitkan.
Bahkan para pejuang risalah bukannya sepi dari godaan kefuturan. Tidak… Justru
rasa sakit itu selalu bersama mereka sepanjang hidupnya. Setiap hari akhirnya
menjadi adaptasi, dan rasa lelah itu sendiri akhirnya lelah untuk mencekik
iman. Begitupula rasa sakit. Hingga luka tak kau rasa lagi sebagai luka."
(K.H. Rahmat Abdullah)
Paling solid penataan organisasiny
Komentar
Posting Komentar