Ialah Maryam binti Imran. Hadirnya menjadi berkah utk alam seisinya. Hadirnya tak hanya utk segolongan ummat, namun utk seluruh ummat manusia. Hadirnya jauh sebelum Raden Ajeng Kartini, Dewi Sartika, beserta tokoh-tokoh perjuangan perempuan Indonesia lainnya. Kemuliaan akhlaqnya menjadikan namanya diabadikan dalam sebuah surah dalam Al Qur’an. Bersanding dengan nama-nama surah yang diambil dari para nabi, sekelompok anak muda yang shalih, bahkan keluarganya: surah Ali Imran, Yusuf, Ibrahim, Al Kahfi, dan Muhammad. Sosok wanita yang kelahirannya dinadzarkan untuk menjaga tempat yg penuh dengan keberkahan, Baitul Maqdis. Hingga Allah sampaikan padanya sebuah pesan mulia melalui makhluk mulia, Jibril as. Buah hati yg menjadi anugerah dan ujian bagi dirinya. Kesohoran akan kesucian diri, Allah uji dgn hadirnya buah hati tanpa seorang suami. "apabila Dia menghendaki sesuatu, Dia hanya berkata kepadanya, "Jadilah! Maka jadilah sesuatu itu". Hingga membuatnya harus mengasin...
Ilmu itu seperti binatang liar , jika tidak di ikat maka dia akan lari, maka ikatlah ia dengan tulisan..